Pada
siklus menstruasi kadang didapatkan rasa tidak nyaman pada payudara dan kadang
berhubungan dengan displasia, suatu perubahan benigna pada sel-sel kelenjar mammae.
Penyebab pasti dari keadaan ini (walau ini merupakan respon sekunder dari
stimulasi hormonal pada fase luteal) maupun dampak negatifnya (seperti
meningkatnya risiko terkena kanker payudara) belum diketahui. Sekitar 70%
wanita dilaporkan mengalami rasa tidak nyaman pada payudara saat premenstruasi,
dan adanya hubungan dengan akifitas tercatat sebesar 10%-30%.
Terapi medikamentosa untuk nyeri payudara ini terdiri atas berbagai
macam pilihan yang membingungkan. Beberapa diantaranya masih dipertanyakan.
Terapi dengan diuretik hanya sedikit berpengaruh, dan terapi dengan hormon
tiroid hanya diindikasikan pada keadaan hipotiroid. Terapi dengan steriod telah
dicoba dalam berbagai kombinasi, kebanyakan tanpa pengamatan yang terkontrol.
Yang sudah lama dipakai, dengan hasil klinis yang efektif selama bertahun-tahun
adalah terapi dengan testosteron. Tetapi pemberiannya harus berhati-hati dan
menghindari efek virilisasi. Sebaiknya pemberian dimulai dengan dosis 5 mg methyltestosteron tiap hari selama
payudara terasa sakit. Pada
tahun-tahun terakhir metode ini makin memerlukan pendekatan tambahan.
Danazol
pada dosis 100-200mg/hari efektif dalam mengurangi rasa nyeri dan mengurangi
nodularitas jaringan mamMae. Dosis harian ini direkomendasikan untuk pemakaian
selama 6 bulan. Terapi dengan
preparat ini dapat menyebabkan perubahan dalam jangka panjang terhadap struktur
histologis bersama dengan perbaikan klinis. Dosis dibawah 400mg tidak menjamin
penghambatan ovulasi, dan tidak dapat digunakan untuk kontrasepsi karena
mempunyai efek teratogenik. Keluhan juga berkurang secara signifikan dengan
pemberian vitamin E 600 unit/hari dari tokoferol asetat sintetik. Tidak ada
efek samping dari terapi ini, dan mekanisme kerjanya belum diketahui.
Bromokriptin (2,5mg/hari, yang dapat diberikan pervaginam jika efek sampingnya
mengganggu) dan antiestrogen seperti tamoxifen (10-20mg/hari) juga efektif
dalam mengurangi nyeri payudara dan penyakit neoplasma jinak. Pada penelitian,
tamoxifen lebih efektif dibanding danazol.
Dari
pengamatan klinis didapatkan bahwa dengan tidak mengkonsumsi preparat
methilxantin, gejala nyeri dapat berkurang. Preparat methylxantin (kafein,
theofilin, dan theobromin) didapatkan pada kopi, teh, coklat dan minuman cola.
Tetapi dari penelitian terkontrol, respon pada pemberian plasebo adalah sekitar
30%-40%. Pengamatan yang teliti tidak dapat membuktikan hubungan antara
konsumsi metilxantin dengan kejadian nyeri payudara, perubahan gambaran
mamografi, maupun proses atipik (perubahan jaringan premaligna).
Akademi
Kebidanan Ummi Khasanah Yogyakarta. AKBIDUK Jogja. Pendaftaran PMB
Akbid. AKBID Kebidanan. Mau jadi Bidan Profesional dan handal kunjungi :
www.akbiduk.ac.id
Akbid di Jogja Akbid Ummi Khasanah Yogyakarta
Tidak ada komentar :
Posting Komentar