Minggu, 01 Mei 2016

PENANGANAN NYERI PAYUDARA



            Pada siklus menstruasi kadang didapatkan rasa tidak nyaman pada payudara dan kadang berhubungan dengan displasia, suatu perubahan benigna pada sel-sel kelenjar mammae. Penyebab pasti dari keadaan ini (walau ini merupakan respon sekunder dari stimulasi hormonal pada fase luteal) maupun dampak negatifnya (seperti meningkatnya risiko terkena kanker payudara) belum diketahui. Sekitar 70% wanita dilaporkan mengalami rasa tidak nyaman pada payudara saat premenstruasi, dan adanya hubungan dengan akifitas tercatat sebesar 10%-30%.   
            Terapi medikamentosa untuk nyeri payudara ini terdiri atas berbagai macam pilihan yang membingungkan. Beberapa diantaranya masih dipertanyakan. Terapi dengan diuretik hanya sedikit berpengaruh, dan terapi dengan hormon tiroid hanya diindikasikan pada keadaan hipotiroid. Terapi dengan steriod telah dicoba dalam berbagai kombinasi, kebanyakan tanpa pengamatan yang terkontrol. Yang sudah lama dipakai, dengan hasil klinis yang efektif selama bertahun-tahun adalah terapi dengan testosteron. Tetapi pemberiannya harus berhati-hati dan menghindari efek virilisasi. Sebaiknya pemberian dimulai dengan dosis 5 mg methyltestosteron tiap hari selama payudara terasa sakit. Pada tahun-tahun terakhir metode ini makin memerlukan pendekatan tambahan.
            Danazol pada dosis 100-200mg/hari efektif dalam mengurangi rasa nyeri dan mengurangi nodularitas jaringan mamMae. Dosis harian ini direkomendasikan untuk pemakaian selama 6 bulan. Terapi dengan preparat ini dapat menyebabkan perubahan dalam jangka panjang terhadap struktur histologis bersama dengan perbaikan klinis. Dosis dibawah 400mg tidak menjamin penghambatan ovulasi, dan tidak dapat digunakan untuk kontrasepsi karena mempunyai efek teratogenik. Keluhan juga berkurang secara signifikan dengan pemberian vitamin E 600 unit/hari dari tokoferol asetat sintetik. Tidak ada efek samping dari terapi ini, dan mekanisme kerjanya belum diketahui. Bromokriptin (2,5mg/hari, yang dapat diberikan pervaginam jika efek sampingnya mengganggu) dan antiestrogen seperti tamoxifen (10-20mg/hari) juga efektif dalam mengurangi nyeri payudara dan penyakit neoplasma jinak. Pada penelitian, tamoxifen lebih efektif dibanding danazol.
            Dari pengamatan klinis didapatkan bahwa dengan tidak mengkonsumsi preparat methilxantin, gejala nyeri dapat berkurang. Preparat methylxantin (kafein, theofilin, dan theobromin) didapatkan pada kopi, teh, coklat dan minuman cola. Tetapi dari penelitian terkontrol, respon pada pemberian plasebo adalah sekitar 30%-40%. Pengamatan yang teliti tidak dapat membuktikan hubungan antara konsumsi metilxantin dengan kejadian nyeri payudara, perubahan gambaran mamografi, maupun proses atipik (perubahan jaringan premaligna).


 Akademi Kebidanan Ummi Khasanah Yogyakarta. AKBIDUK Jogja. Pendaftaran PMB Akbid. AKBID Kebidanan. Mau jadi Bidan Profesional dan handal kunjungi : www.akbiduk.ac.id

Akbid di Jogja Akbid Ummi Khasanah Yogyakarta



Tidak ada komentar :

Posting Komentar